Minggu, 10 Oktober 2010

101010

"Jika aku TIDAK SETIA, Dia tetap SETIA..."
(2Tim 2:13)

Di hari yang istimewa ini, tepatnya tanggal yang ditunjukkan dengan 101010, hari Minggu kami bersyukur karena beberapa teman lektor kami menerima Sakramen Krisma. Terimakasih Tuhan, atas Roh Kudus yang meneguhkan mereka. Semoga teman kami ini semakin didewasakan dalam Iman akan Kristus, semakin SETIA sebagai pengikut Kristus dan menjadi Saksi-Mu ditengah masyarakat.




* Bersama Romo Administrator Rm. Pius Riana, Pr.


*Tetep narsis bersama Rm. Vikep Rm. B. Saryanto.W., Pr.


* Siapakah dibalik kemeja putih ini? CzB ??? :) Proficiat ya, friend...

Semakin semangat & rajin tugas lektornya ya :)
Proficiat untuk kalian semua, teman..
Tuhan berkati.

Jumat, 01 Oktober 2010

Happy Anniversary 1st

1 tahun yang lalu tepatnya tanggal 29 September 2009, dengan dihadiri kurang lebih 15 orang dan didampingi oleh Rm. Vincentius Suparman, kepengurusan Lektor St. Bonifasius Kidul Loji dibentuk kembali setelah beberapa saat vakum(Baca artikel : "Lektor "St. Bonifasius" Come Back").
Dan hari ini 29 September 2010, kami bersyukur karena kami diberi kepercayaan untuk boleh bersama-sama dengan teman-teman yang lain melayani Tuhan dalam setiap perayaan Ekaristi sebagai lektor. Perjalanan selama 1 tahun ini, kami pengurus banyak berproses bersama hingga kami merasakan bahwa kami sudah seperti keluarga sendiri. Walaupun "kerikil-kerikil" permasalahan selalu ada dan mencoba untuk mengoyahkan semangat kami, kami selalu berusaha untuk terus bertahan. Walaupun itu sulit. Tuntunan Roh Kudus serta dukungan dan kesetiaan teman-teman pada setiap kegiatan yang diadakan itulah yang menjadi kekuatan kami. Dukungan dan kesetiaan teman-teman merupakan hal yang paling bahagia yang kami rasakan, karena tanpa mereka semua, kami bukanlah apa-apa dan siapa-siapa. Kami ada untuk mereka. Tetaplah semangat teman-temanku.....
Kami sadar mungkin dalam perjalanan selama 1 tahun ini kami kurang sempurna dan masih banyak kekurangan. Namun kami yakin bersama dengan teman-teman, kami mampu untuk bersama lebih memajukan dan mengembangkan komunitas lektor KDI tercinta ini.
Tak lupa juga kami menyampaikan banyak terimakasih untuk para pendamping kami yang setia yang selalu meneguhkan dan menguatkan kami untuk terus berkarya yaitu Rm. B. Saryanto W., Pr., Rm. V. Suparman ,Pr., dan Bp. V. Sudrajat.

Walau sederhana, kami merayakan peringatan 1 tahun kepengurusan kami ini dengan saling bertukar kado(kado silang) pada saat LaRut(Latihan Rutin) Kamis, 30 September 2010 pukul 18.00 wib di gereja KDI. Kebersamaan dan persaudaraan yang boleh terjalin diantara kami para anggota lektor merupakan hal terindah yang kami rasakan.
Semoga Tuhan selalu melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada kita semua, teman.
Tetaplah kita eratkan tangan kita tuk bersama melayani Tuhan.


* Rina - Ketua Lektor (kanan), Eva - Sekretaris (kiri).


* Kado" yang siap untuk disilangkan :)


* Serius memperhatikan yg baru latihan baca di mimbar(ambo)...


* Ayoo buka kadonya sama"... Pada dapet apa ya....?




Yogyakarta, 29 Sept 2010

Rina & Eva

Maaf jika agak terlambat 2 hari artikel ini diposting :), tapi belum expired koq :)

Selasa, 10 Agustus 2010

Latihan Alam ~ "TiLam" Lektor KDI

Menyadari keterbatasan kemampuan yang kami miliki dalam menyampaikan Sabda Tuhan, lektor Kidul Loji selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kemampuannya dengan berbagai kegiatan. Masih dalam satu rangkaian dengan Latihan Indoor lalu(baca artikel Latihan Indoor), kali ini kami mengadakan Latihan Alam "TiLam". Latihan Alam diadakan pada hari Minggu, 25 Juli 2010 pukul 07.00-14.30 wib bertempat di Halaman Gua Cerme, lokasi yang sebelumnya sudah kami survey terlebih dahulu(baca : artikel Survey Lokasi).

Kurang lebih 20 anggota lektor yang terlibat dalam Latihan Alam ini, termasuk teman" yang baru saja bergabung. Trima kasih ya rekan"... :)
Kira" pukul 07.00 wib, setelah kami berkumpul bersama di halaman gereja, absensi, serta doa bersama, kami melakukan perjalanan dengan menggunakan 2 buah mobil, berangkat menuju ke Selatan Kota Yogyakarta, bukan pantai Parangtritis lho hehe tapi Gua Cerme. Let's go...lektor KDI... !!










Setelah menghabiskan waktu kira" 1 jam perjalanan kami sampai di parkiran Gua Cerme. Eiiits...ini bukan brarti dah sampai lho.. Kami masih harus berjalan kaki menuju halaman Gua Cerme.
Wah, ini menjadi pengalaman yg menarik dan menyenangkan, sambil membawa berbagai perlengkapan & bekal kami berjalan bersama" menuju lokasi latihan.










Sesampainya di halaman Gua Cerme, kami memulai acara dengan doa pembukaan dan menyanyi bersama, kemudian dilanjutkan dengan Review Latihan Indoor yang lalu. Latihan Alam kali ini masih dipandu oleh mas Philipus Nugroho H. Wibowo (Mas Bowo), sayang sekali Pak Drajat (Mas DJ) tidak bisa ikut serta dengan kami dikarenakan sedang ada acara.


Acara dilanjutkan dengan review tentang Latihan Indoor yang lalu, kemudian baru dilanjutkan dengan Latihan Vokal dan Latihan Pernafasan dengan menggunakan perut. Ternyata memang tidak mudah. Bagaimana kami satu persatu harus belajar melafalkan huruf A, I, U, E, O dengan benar dan jelas. Kami juga belajar melafalkan kalimat dengan berbagai macam cara penyampaian. Selain itu pula kami juga belajar merangkai sebuah kalimat panjang dengan masing-masing peserta memilih kata yang sesuai dengan kata yang sebelumnya sehingga membentuk suatu kalimat.

Latihan Alam ini bertujuan agar para anggota lektor bisa memaksimalkan dan mengolah vokal lebih maksimal terutama di alam terbuka dengan berbagai riuh di sekitar lingkungan. Hal ini sangat bermanfaat jika pada suatu waktu kami bertugas tidak dengan menggunakan microphone.








Tak hanya berlatih vokal saja dalam Latihan Alam ini kami para anggota membangun sebuah komitmen bersama agar mempunyai rasa saling peduli satu sama lain serta mempunyai rasa saling memiliki untuk bersama memajukan komunitas lektor ini. Peneguhan komitmen ini di tandai dengan penyematan PIN pada masing-masing anggota. Semoga ini menjadi sebuah momentum yang baik bagi semua anggota.
Tetap semangat Lektor Kidul Loji !!



Akhirnya setelah semua acara berlangsung dengan baik dan lancar, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju gereja KDI. Semoga pelajaran yang kami peroleh pada Latihan Alam ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pribadi kami masing-masing terlebih dalam melayani Tuhan dan membangun sebuah persaudaraan yang sejati dalam Kristus.





Terimakasih untuk Rm. B. Saryanto dan Rm. V. Suparman atas segala bentuk perhatian dan bantuan yang telah diberikan pada kami. Pak Drajat (Mas DJ) yang selalu setia mendampingi kami. Mas Bowo atas bimbingan dan latihan-latihan yang diberikan. Teman-teman panitia kecil yang sudah turut terlibat dalam mempersiapkan acara ini. Buat seluruh anggota lektor yang sudah ikut ambil bagian sehingga acara ini dapat berjalan dengan meriah dan lancar.

Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat-Nya.
Amin....

Go lektor ....go lektor...go...go...go....!!


Yogyakarta, 25 Juli 2010

Kamis, 29 Juli 2010

Survey Lokasi Alam

"Tim pencari lokasi siap untuk beraksi..."

Kali ini petualangan kami menuju ke Gua Cerme untuk melakukan survey dalam rangka persiapan Latihan Alam Lektor KDI. Minggu, 11 Juli 2010 pukul 10.00 wib, kami melakukan perjalanan ke arah selatan kota Yogyakarta. Walau tidak semua dari kami anggota ikut, ya kalau semua ikut namanya bukan survey donk hehe. Kami bertujuh yakni mbak Rina, Mas Setyo, Michelle, Eva, Abe, Pungkas, dan Ivan.

Perjalanan dengan menggunakan sepeda motor menghabiskan waktu kurang lebih 45 menit. Ternyata tidak jauh juga. Perjalanan menjelang sampai ke lokasi kami harus melalui jalan yang menanjak dan berbelok-belok jadi bagi yang ingin berkunjung kesana pastikan kendaraan anda ada dalam kondisi yang baik. Dari tempat parkir kendaraan kami masih harus berjalan naik kira-kira 200 meter. Bagi yang belum pernah berkunjung kesini, ini merupakan pengalaman yang menarik. Sesampainya disana cukup ramai dengan banyak pengunjung dan ini yang menjadi sebuah keuntungan bagi kami, kami jadi gratis masukknya padahal ongkos masuk Rp. 2.250,00. Apa kami dikira masih satu rombongan dengan yang didepannya ya? hehe
Wah beruntung banget, jadi bisa lebih irit.
Lumayannn... :)

Gua Cerme....
sepertinya masih banyak orang yang jarang untuk berkunjung ke lokasi wisata ini.
Mungkin karena hari ini masih dalam suasana liburan jadi ramai pengunjung. Lokasinya sejuk banget dengan banyak pepohonan disekitar sana. Karena lokasinya berada lebih tinggi jadi kami bisa menikmati indahnya pemandangan yang ada di bawah.

Berikut ini informasi berkaitan dengan Gua Cerme :
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gua_Cerme)

Gua Cerme adalah gua peninggalan sejarah yang terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Yogyakarta. Gua Cerme memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga sendang di wilayah Panggang, desa Ploso, Giritirto, Kabupaten Gunungkidul. Di samping gua Cerme, disekitarnya terdapat gua lain yang lebih kecil seperti goa Dalang, goa Ledek, goa Badut dan goa Kaum yang sering digunakan untuk bersemedi. Untuk mencapai gua, terdapat tangga setinggi 759 m. Kata cerme berasal dari kata ceramah yang mengisyaratkan pembicaraan yang dilakukan walisongo. Gua Cerme dulunya digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Selain itu, gua Cerme juga digunakan untuk membahas rencana pendirian Masjid Agung Demak. Setiap Senin atau Selasa wage, selalu diadakan upacara syukuran untuk meminta berkah kepada Tuhan.

Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Daya tarik utama wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagmit serta adanya sungai bawah tanah dan banyaknya kelelawar di dalam gua. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan, seperti panggung pertemuan, air zam zam, mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan / paseban, kahyangan, grojogan sewu, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, goa lawa dan watu gantung.

* Inilah pasukan pencari jejak... :)

* Di depan halaman Gua Cerme

* Bergaya didepan gua...


Gua Cerme ..tunggu kedatangan kami selanjutnya.....
Berkah Dalem

Yogyakarta, Juli 2010





Sabtu, 12 Juni 2010

Makrab Pesta Nama

"Lektor St. Bonifasius Kidul Loji, apa kabar ???" Luarrrrrrrr Biasaaaa......!!!

Begitulah sapaan ketua lektor kidul loji, mbak Rina pada sambutan yang beliau sampaikan pada Malam Keakraban dalam rangka Pesta Nama Santo pelindung lektor kidul loji, St. Bonifasius.

Awal bulan Juni ini, komunitas lektor kidul loji mengawali dengan kegiatan Malam Keakraban yang diadakan pada hari Sabtu, 05 Juni 2010 pukul 19.00 wib bertempat di Aula Pasturan Gereja Kidul Loji.

Mengapa ada malam keakraban ??
Mengapa dipilih tanggal 05 Juni ??

Pasti semua sudah tahu alasannya, bukan?
Malam Keakraban(makrab) diadakan memang bertujuan untuk lebih mengakrabkan anggota lektor satu sama lainnya. Namun, tidak hanya itu saja sebenarnya tujuan diadakan makrab ini. Ingin tahu lebih jauh...?? tetap baca artikel ini sampai selesai ya.... :D

*Persiapan sebelum acara dimulai..nyiapin "lappi" alias laptop buat nampilin slide...

*Jepret..jepret dulu ...

Tanggal 05 Juni adalah hari peringatan Santo Bonifasius, Uskup dan Martir. Nah, Santo Bonifasius adalah Santo Pelindung lektor kidul loji. Sungguh layak dan sepantasnyalah untuk kita semua anggota lektor kidul loji peringati :D
Upsss..malu donk, klo lektor ga tahu tanggal berapa peringatan Santo Pelindungnya...hehehe...

Nah, makanya pengurus mempunyai ide untuk mengadakan Malam Keakraban yang sejatinya tujuan utamanya untuk lebih jauh mengenal tentang St. Bonifasius dan spiritualitasnya yang pantas untuk kita smua teladani.

Dengan dihadiri kira-kira 22 orang, termasuk Mas Novi Eka siswa Mertoyudan yang baru Live In di Gereja Kidul Loji walau hanya 3 hari. Makasih atas kedatangannya ya..
Makrab berjalan lumayan meriah walau sederhana. Dalam acara ini diputar slide tentang foto-foto kegiatan lektor kidul loji sejak bulan september 2009 sampai saat ini. Dengan adanya "Kilas balik" pada kegiatan yang lalu ini, diharap bisa semakin menumbuhkan semangat para anggota agar senantiasa berpartisipasi dalam segala bentuk kegiatan yang diadakan.


*Pembawa acara kita... Ivan(kiri) dan Magnis(kanan)


*Sapaan sejenak dari Rm. Parman .... sayangnya hanya sejenak :(


*Bersama berbagi keceriaan dan jalin persaudaraan dalam sebuah lagu....


*Dengerin renungan apa bergaya ya.....mas Hari tuch....hehehe

Selain itu dalam kata sambutannya ketua Lektor, mbak Rina menyampaikan bahwa kita semua haruslah menjadi lektor yang "Luar Biasa". Lektor yang sungguh memiliki semangat pelayanan yang besar, sebagai ungkapan rasa syukur kita atas kebaikan yang telah diberikan Tuhan pada kita. Inilah ungkapan syukur kita, menjadi lektor yang sungguh peduli dan mempunyai rasa memiliki sehingga bersama-sama kita bisa memajukan komunitas ini.


*Diakon Deny sedang memberi renungan....


* Merenungkan spiritualitas St. Bonifasius...

Dalam Renungan yang disampaikan oleh Diakon Deny Sulistiawan dapat diambil intinya bahwa St. Bonifasius adalah seorang misionaris dan seorang yang mewartakan Injil dengan caranya sendiri. Hal ini yang sangat berkaitan dengan lektor sebagai "Pewarta Injil". Bahwa seorang lektor haruslah menyadari jati dirinya bahwa sudah semestinya dan otomatis diutus untuk mewartakan Sabda secara kongkret dalam cara hidupnya. Dan motivasi haruslah menjadi seperti ini "Saya harus mengubah cara hidup saya, bahwa saya diutus".
Spiritualitas St. Bonifasius yang sangat harus diimani dalam komunitas lektor kidul loji ini adalah bahwa Komunitas lektor kidul loji adalah komunitas yang membawa perutusan, yang mewartakan Sabda ditengah-tengah masyarakat melalui cara hidup kita masing-masing dan hidup kita harus berubah.
"Tidak banyak berkomentar, namun 1 hal baik didengarkan"
Semoga renungan yang telah disampaikan oleh Diakon Deny sangat menginspirasi seluruh anggota lektor dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari...Amin..amin..

* Sedang menjawab pertanyaan permenungan....wuih..pertanyaannya berat atu... :)


* Pungkas membagi pengalaman, motivasi bergabung dengan lektor...."Ingin bekerja di ladang Tuhan..udah punya cangkul belum ya...hehehe..."


Yang bikin acara lebih seru adanya "Kado Silang" lho. Masing-masing anggota membawa kado dibungkus koran seharga Rp. 5.000. Diakhir acara, dilakukan pembagian kado, ada yang dapet terong lho...hahaha..ada juga yang dikerjain bahwa bungkusannya besar padahal isinya cuman sampo hahaha

Makasih buat Diakon Deny, Mas DJ dan smua teman-teman atas keterlibatannya dalam acara Makrab ini.

Go Lektor ....Go Lektor....Go..go...go....

Yogyakarta, 05 Juni 2010

Santo Bonifasius, Uskup dan Martir


Tanggal Pesta Nama : 05 juni


Bonifasius berasal dari sebuah keluarga Angolsakson. Ia lahir pada tahun 680 di Crediton, Inggris, dari pasangan orang-tua yang Katolik. Namanya sejak kecil ialah Winfried. Pertemuan dengan para misionaris sudah dialaminya sejak masa kecilnya. Para misionaris ini biasanya singgah di rumah mereka dan bercerita banyak tentang pengalaman mereka di seberang Laut Utara. Cerita-cerita para misionaris ini membangkitkan dalam hati Bonifasius keinginan untuk mengikuti jejak mereka. Ketika meningkat dewasa, Bonifasius masuk biara di Nursling. Di biara ini, ia dididik dan dilatih untuk menjadi seorang rasul yang tangguh. Akhirnya ia berhasil ditabhiskan menjadi imam dan diutus ke Frisia. Tetapi karena bangsa Frank yang telah banyak menjadi Kristen adalah musuh orang Frisia, maka penyebaran Injil disini dilarang. Oleh karena itu, Winfried kemudian pergi ke Roma. Oleh Paus Gregorius II ( 715-731), ia diterima dengan baik dan diberi nama baru Bonifasius yang berarti “yang mujur”. Dari Roma Bonifasius diutus ketengah-tengah bangsa Jerman. Tugas perutusan yang berat dan berbahaya ini dijalankannya dengan setia. Di Jerman, Bonifasius pertama-tama pergi ke Hesse, kemudian ke Thuringia, Bavaria dan akhirnya ke Frisia. Para sahabatnya di Inggris mendukungnya dengan doa-doa, keperluan-keperluan altar dan gereja.

Atas permintaan Paus Gregorius II, ia sekali lagi pergi ke Roma pada tahun 722, dan disana ia ditabhiskan menjadi Uskup. Setelah itu, Bonifasius kembali ke Jerman sebagai utusan Sri Paus untuk melayani gereja disana. Ia mendirikan banyak gereja dan biara serta mengadakan pembaharuan hidup rohani umat dan para imamnya. Banyak misionaris baru, imam maupun suster, didatangkan dari Inggris. Dari antara misionaris-misionaris ini,terkenallah suster-suster: Tekla, Walburga dan Lioba serta dua orang imam yang kemudian menjadi orang kudus: Santo Lulus dan Santo Eobanus.

Untuk tetap memelihara hidup rohaninya, Bonifasius mempergunakan beberapa minggu dalam setahun untuk beristirahat dan berdoa di kota Fulda. Kota Fulda ketika itu menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Dengan cara ini, Bonifasius berkembang menjadi seorang uskup yang saleh dan suci. Pada usianya yang lanjut itu, ia sekali lagi pergi ke Frisia bersama beberapa imam untuk menerimakan Sakramen Krisma. Tetapi di daerah Dokum, Bonifasius bersama imam-imam itu diserang segerombolan orang-orang kafir. Para imam yang bersamanya dan orang-orang serani di tempat itu bertekad melawan serang itu. Melihat hal itu Bonifasius berkata: “Anak-anakku! Janganlah berperang! Hari yang sudah lama kutunggu dengan penuh kerinduan akhirnya tiba juga. Biarlah Tuhan berperang melawan mereka.” Bonifasius dengan para imam yang menyertainya dalam perjalanan itu dibunuh karena imannya, bersama-sama 53 orang serani. Peristiwa ini terjadi pada tahun 754. Kemudian jenazahnya dibawa ke Fulda. Bonifasius dikenal sebagai perintih pewartaan Injil di Jerman dan dihormati sebagai pelindung negeri Jerman.


Sekilas tentang Kisah Hidup St. Bonifasius yang menjadi pelindung Lektor kami.
Semoga bisa memberi inspirasi bagi para anggota lektor dan spiritualitas St. Bonifasius senantiasa ada dalam hati kami.


NB :
Maaf ya kalo gambarnya kurang bagus, habisnya susah banget browsing untuk ngedapetin gambar St. Bonifasius. Bagi yang punya lebih bagus, boleh donk di share :)
Makasih

Sumber : http://www.imankatolik.or.id

Selasa, 25 Mei 2010

Temu Lektor BKL

"Syukur atas keterlibatan dalam Ekaristi"

Dalam rangka Bulan Katekese Liturgi(BKL) dan menindaklanjuti Temu Lektor Sekevikepan yang pernah diadakan di Baciro bulan Februari lalu, Komisi Liturgi Kevikepan DIY bekerjasama dengan Penerbit-Percetakan Kanisius menyelenggarakan Temu Lektor se-Kevikepan DIY yang diadakan pada hari Minggu, 23 Mei 2010 pukul 10.00 - 13.00 wib. Sebagai Nara sumber pada acara ini adalah Rm. AR. Yudono Suwondo, Pr(Ketua Komisi Liturgi Kevikepan DIY) dan Bapak Sudartomo(Dosen Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta).

Kali ini kami lektor kidul loji tidak mau ketinggalan. Kamipun mengirim wakil kami untuk turut serta mengikuti acara tersebut. Delapan orang yang mewakili lektor kidul loji berangkat dari gereja pukul 09.45 wib, walaupun sebelumnya sudah dijadwalkan pukul 09.00 namun karena adanya kesalahpahaman dan keterbatasan transportasi kami jadi berangkat agak terlambat. Untung saja sampai Kanisius belum mulai acaranya. Delapan anggota yang ikut diantaranya : Bu Lilies, Sunny, Ivan, Magnis, Ririn, Pungkas, Abe dan Eva.

Beberapa hal disampaikan pada Temu Lektor kali ini selain berkaitan dengan hal-hal teknis(oleh Bpk Sudartomo) namun juga isian spiritualitas(oleh Rm. AR. Yudono Suwondo, Pr) . Temu Lektor kali ini juga bersamaan dengan peluncuran buku yang berjudul "Lektor" yang ditulis oleh beliau berdua.

Berikut ini sedikit oleh-oleh dari Temu Lektor kali ini yang diambil dari buku Lektor oleh AR. Yudono Suwondo, Pr dan Sudartomo Macaryus.
Beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam hal ini adalah peran lektor yang sangat penting adalah membacakan sabda Tuhan, mewartakan Tuhan, menghadirkan Allah yang bersabda(berdasarkan E. Martasudjita, Pr. Pengantar Liturgi, Makna, Sejarah dan Teologi Liturgi). Seorang lektor bertugas membacakan sabda tidak sekedar membaca untuk dirinya sendiri.

Syarat-syarat lektor harus memiliki :
  1. Kemauan meliputi kemauan untuk bertugas, melayani, berlatih terus menerus, dan terus berkembang dalam iman.
  2. Kemampuan dalam hal ini kemampuan membaca dan mengerti isi Kitab Suci dan mengimani apa yang dibacakan.
  3. Mendengarkan
  4. Kerjasama. Dalam hal ini kerjasama diwujudkan lektor dengan sesama anggota lektor dengan Tim Liturgi Paroki, dengan pastor paroki dan petugas liturgi lainya.
  5. Kerendahan hati dan keterbukaan hati, untuk mendengar dan memperhatikan semua masukan yang ada.
  6. Mencintai Kitab Suci. Dengan cinta, semua tindakan akan dilaksanakan dengan sepenuh hati.

Pembinaan Lektor meliputi :
  1. Pembinaan Biblis, para lektor dapat menegerti bacaan menurut konteksnya dan menangkap isi wahyu dalam bacaan tersebut.
  2. Pembinaan Liturgis membantu para lektor untuk memahami makna dan susunan Liturgi Sabda.
  3. Pembinaan Teknis meliputi pembinaan hal-hal teknis dan sangat praktis bagaimana membaca yang baik, bagaimana sikap dalam membaca, cara berjalan. Tujuannya agar lektor dapat membacakan sabda Tuhan sebaik mungkin, seindah mungkin, dan umat dapat mendengarkan sejelas mungkin.
Kalau ingin tahu lebih banyak tentang lektor baca bukunya ya ..(kok jadi promosi ya hehehe) dan jangan lupa gabung dengan komunitas Lektor St. Bonifasius Gereja St. F.X. Kidul Loji.
Kami tunggu.... :)
Semoga yang kami peroleh dalam Temu Lektor kali ini bisa kami gunakan untuk semakin memajukan komunitas lektor kidul loji dalam melayani Tuhan dengan maksimal.

Pada Temu Lektor kali ini juga di perkenalkan adanya Forum Komunikasi Lektor seKevikepan DIY, semoga rekan-rekan lektor dari paroki lain juga ambil bagian pada forum ini.

Oleh-oleh foto :

*Emm...serius mendengarkan materi yang disampaikan...(tapi Ivan tetep..sadar kamera...Magnis ngalamun...Pungkas sok cool....)


*Jaring persaudaraan lektor... semoga tangan ini selalu terkait utk memajukan komunitas Lektor KDI....terimakasih teman-teman...


*Inilah pribadi2 yang penuh semangat bagi kemajuan lektor KDI...


*Tetap semangat ya teman-teman....

Buat teman-teman lektor KDI, terima kasih atas dukungan dan partisipasinya ya dalam Temu Lektor ini, semoga semangat dan cinta dalam melayani Tuhan melalui lektor semakin tumbuh dan besar.

Berkah Dalem Gusti

(Yogyakarta, 25 Mei 2010)

Sabtu, 15 Mei 2010

Latihan "Indoor"

"Jika memang Tuhan tidak berkenan, maka serapi apapun rencana yang sudah kita susun maka tak akan pernah terlaksana".


Pernyataan tersebut terbukti hari ini. Kami pengurus lektor kidul loji yang sudah beberapa minggu yang lalu merencanakan dan mempersiapkan untuk acara Latihan Indoor pada kenyataannya terlaksana tidak seperti yang telah direncanakan. Rencana awal, Latihan Indoor akan kami adakan di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan. Dengan bantuan Diakon Deny Sulistiawan kami meminta ijin untuk peminjaman tempat sekaligus meminta Diakon Deny sebagai pembicara. Semua sudah siap, materi pelatihan, transport, susunan acara hingga konsumsi. Tinggal berangkat keesokan harinya. Malam sebelum acara itu berlangsung, kami mengadakan pertemuan. Tiga puluh menit kemudian dari saat kami memulai pertemuan, kami mendapat kabar bahwa Seminari Tinggi dan Diakon Deny tidak bisa membantu kami untuk acara Latihan ini dikarenakan ada seorang Romo yang meninggal dunia. Serentak kami semua terdiam dan kecewa. Tapi apa boleh buat. Hal yang bisa dilakukan jika acara ini tetap ingin dilaksanakan adalah mencari pembicara baru dan tempat. Mmmmm.....sambil berpikir-pikir dan mencari ide yang hanya diberi waktu semalam. Akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan acara tersebut di Aula Gereja Kidul Loji dan mencoba menghubungi Mas Philipus Nugroho Hari Wibowo(Mas Bowo) salah satu staff pengajar teater di ISI Yogyakarta(dulu pernah kami ikut sertakan sebagai juri saat lomba lektor di Gereja Kidul Loji) untuk menjadi pembicara. Puji Tuhan semua bisa teratasi dan setidaknya bisa mengobati kekecewaan teman-teman, karena acara ini hampir saja diundur.

*Mas Bowo sedang menjelaskan tentang "prep"(semacam meditasi sejenak untuk menenangkan diri dan konsentrasi)

*Sesi tanya jawab...Anda Tanya Kami Jawab .... :)

*Pesan dan kesan dari Ketua Lektor (perempuan berkaos hitam = mbak Rina)

Kamis, 13 Mei 2010 pukul 10.15 acara Latihan Indoor ini diadakan. Agak molor 15 menit dari yang dijadwalkan. Tak apalah hehe...sambil menunggu teman yang belum datang. Latihan ini dibuka doa oleh Bpk V. Sudrajat(mas DJ panggilan akrab kami :) ) Ketua bidang I sekaligus anggota lektor. Kemudian dilanjutkan dengan dinamika perkenalan dan keakraban yang dipandu oleh Mas Bowo(wush....switch...hwaa...). Dari dinamika ini diharapkan antar anggota lektor lebih saling mengenal dan akrab satu dengan yang lainnya. Sesuai dengan nama latihan ini "Latihan Indoor" latihan ini diadakan di dalam ruangan(aula). Tujuan latihan ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dari masing-masing anggota lektor, agar semakin maksimal dalam membacakan Sabda Tuhan dan semakin mempererat rasa persaudaraan diantara anggota lektor. Selain itu kami juga belajar cara mengolah vokal, cara mengucapkan kata yang benar dan cara melakukan pernafasan perut. Latihan Indoor ini diikuti oleh 16 orang, belum semua dari jumlah anggota lektor. Dua diantaranya adalah teman kami dari Lektor Paroki Baciro, Novian dan Ruwi. Terimakasih Novian dan Ruwi sudah bersedia hadir.

*Sedang memperhatikan teman yang sedang melafalkan sebuah kata

*Dua bintang tamu kami dari Baciro hehehe... Novian(no 3 dari kanan) dan Ruwi(no 1 dari kanan)


*Pada sadar kamera juga nich...walo sedang latihan hehehe...

*Gitaris Lektor KDI .... Teman-teman PL ... Abe(kiri) dan Pungkas(kanan)


Karena asyiknya kami menikmati latihan ini dalam suasana yang akrab dan penuh keceriaan, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.35 wib. Saatnya Latihan ini untuk diakhiri. Latihan Indoor kali ini ditutup dengan doa penutup sekaligus doa makan yang dipimpin oleh Sunny, kemudian dilanjutkan dengan makan siang.

Terima kasih kami sampaikan pada Mas Bowo yang telah bersedia melatih kami serta Mas DJ yang bersedia mendampingi kami.
Terima kasih pula kami sampaikan kepada teman-teman lektor KDI, atas dukungan dan keikutsertaannya pada Latihan Indoor kali ini. Semoga kita semakin dipererat dalam tali persaudaraan dan semakin baik dalam melayani Tuhan.

Sampai ketemu lagi pada latihan yang akan datang yang tidak akan kalah seru dan menariknya.
Caiyooo Lektor KDI
Tuhan memberkati kita semua.
Amin.

*KDI = KiDul lojI






Kamis, 22 April 2010

Sekilas Jejak Historis Lektor

Keberadaan seorang pembaca Sabda Allah (lector, Latin) dalam peribadatan suci sudah ditemukan dalam tradisi agama Yahudi. Jejaknya dapat dijumpai terutama dalam sumber Perjanjian Lama. Bahkan, dalam sumber Perjanjian Baru, jejak itu masih tampak saat Yesus datang ke Nazaret (Luk 4:16-30), masuk ke rumah ibadat, lalu membaca dan mengajar dari teks Yesaya 61:1-2. Dari tradisi peribadatan Yahudi di sinagoga itu, biasanya seorang tampil dari tengah jemaat. Kepadanya diberikan kitab yang diambil dari Kitab Taurat dan Para Nabi. Dan setelah dibuka, dibacalah salah satu teks. Selesai pembacaan, kitab tersebut ditutup dan kemudian diberikan kembali kepada pejabat. Pengajaran menyusul kemudian. Meneruskan tradisi Yahudi, kebiasaan membaca Kitab Suci juga ditemukan dalam era Gereja Perdana (bdk Kis 2:41-47).

Dalam tradisi Gereja, keberadaan lektor ditemukan jejaknya dalam periode abad-abad pertama sejarah kekristenan. Homili St Yustinus martir (wafat sekitar thn 165) menyebut adanya pembaca liturgis, anaginoskon. Paus Cornelius I (251-253), dalam suratnya kepada Fabius dari Antiokhia, menunjukkan bahwa Gereja Roma pada saat itu, selain mempunyai 42 akolit dan 52 eksorsis, memiliki juga sejumlah lektor. Jejak adanya lektor juga ditemukan di Gereja Cirta, Afrika, pada abad keempat saat dilaporkan bahwa Gereja setempat memiliki 4 imam, 3 diakon, 4 subdiakon dan 7 lektor.

Dalam abad-abad awal kekristenan, pembacaan Kitab Suci dalam liturgi, termasuk surat-surat Perjanjian Baru dan Injil, dibawakan oleh lektor. Peran lektor sangat penting dan terhormat, masuk dalam tata tahbisan minor subdiakon, diberikan dalam ritus khusus melalui penumpangan tangan uskup dan disertai doa. Dalam tradisi Gereja Barat, lektor termasuk dalam tingkat kedua dari tata tahbisan minor (ostiarius, lector, exorcista, acolythus). Untuk tingkat tahbisan minor ini tidak dikenakan kewajiban selibat. Juga dalam kebiasaan Gereja Timur, para lektor termasuk dalam tata tahbisan minor sebelum penerimaan diakonat - suatu jenjang menuju imamat dalam tata tahbisan mayor. Dapat dipahami kemudian bahwa peran lektor mengandaikan standar pendidikan khusus. Meskipun eksklusif untuk mereka yang tertarik menjadi imam, kehadiran schola lectorum (sekolah para lektor) pada abad kelima memberi indikasi kuat tentang pentingnya peranan membaca Sabda Allah oleh seorang yang memiliki kualifikasi pantas. Bahkan pada abad 6-7, dengan munculnya schola cantorum (sekolah menyanyi), pembacaan Sabda Allah dengan cara melagukan semakin melambungkan gengsi peran lektor. Kehormatan peran lektor cukup ditampakkan juga oleh Kanon Barat, khususnya no. 8, yang diyakini berasal dari abad keenam, yang berbicara tentang tata cara pentahbisan. Kanon 8 tersebut menyebutkan, “Ketika seorang lektor ditahbiskan hendaklah uskup berbicara tentang dia kepada jemaat sambil menunjukkan (kelayakan) iman, hidup dan kemampuannya. Setelah itu, sementara jemaat memandangnya, hendaklah uskup memberikannya buku (Kitab Suci), yang darinya harus dibacanya, sambil berkata kepadanya: Terimalah ini dan jadilah pewarta Sabda Allah.”

Sementara kehormatannya tetap terjaga, secara perlahan wilayah tugas lektor berkurang. Sekarang, terutama sejak ada pembaharuan dalam Gereja Roma melalui Konsili Vatikan II (1962-1965) - termasuk pembaharuan dalam liturgi, hak membaca Injil mulai dicabut dari peran lektor. Tugas membaca Injil hanya dipercayakan kepada diakon, atau imam konselebran jika tak ada diakon, atau imam selebran bila tidak ada diakon maupun imam konselebran (PUMR 59). Sedang pembacaan Kitab Suci kecuali Injil - berarti hanya kitab-kitab Perjanjian Lama dan surat-surat Perjanjian Baru, menjadi tugas lektor terlantik (PUMR 99).
Meski demikian, bila dalam Perayaan Ekaristi tidak ada lektor terlantik, tugas pembacaan Kitab Suci - melalui Bacaan I dan II, dapat dibawakan oleh umat awam, baik pria maupun wanita, yang memiliki kelayakan. Namun, tak boleh ditolerir, mereka “harus sungguh trampil dan disiapkan secara cermat untuk melaksanakan tugas ini, sehingga dengan mendengarkan bacaan-bacaan dari naskah kudus, umat beriman dapat memupuk dalam diri mereka rasa cinta yang hangat terhadap Alkitab” (PUMR 101).


Sumber : http://www.indocell.net/




Rabu, 07 April 2010

Pelantikan Lektor 2010

Sejak terbentuknya kepengurusan baru komunitas Lektor St. Bonifasius bulan September tahun 2009 lalu, komunitas ini terus melakukan beberapa perbaikan dan kegiatan untuk semakin meningkatkan kualitas anggotanya. Beberapa kegiatan telah diikuti diantaranya Lomba Lektor dalam rangka Pesta Nama Santo Pelindung Gereja St. FX. Kidul Loji pada bulan Desember 2009, Lomba Lektor Bahasa Jawa Se-Keuskupan Agung Semarang yang diadakan oleh komunitas Lektor Gereja Pugeran pada tanggal 18 Desember 2010, Temu Lektor se-Kevikepan DIY yang diadakan di Gereja Baciro pada tanggal 7 Februari 2010. Selain itu komunitas Lektor juga mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya pada hari Selasa minggu ke-3 , pukul 18.00 WIB bertempat di Aula Paroki Gereja St. FX. Kidul Loji.

Agar makin meneguhkan tugas pelayanan sebagai anggota lektor, maka pihak Gereja mengadakan pelantikan lektor yang diadakan pada Perayaan Ekaristi hari Minggu tanggal 21 Maret 2010 pukul 07.30 yang dibawakan oleh Rm. B. Saryanto, Pr. yang semula akan diadakan pada tanggal 28 Februari 2010. Jumlah anggota yang dilantik waktu itu sebanyak 25 orang. Itu belum semua dari jumlah total anggota 40 orang. Bagi yang belum bisa mengikuti pelantikan periode tahun ini bisa mengikuti pelantikan pada periode tahun depan. Beberapa hari sebelum diadakannya pelantikan, tepatnya hari Selasa tanggal 16 Maret 2010 pukul 16.00 WIB, para anggota lektor harus melewati tahap wawancara dengan beberapa tokoh gereja, yang diantaranya adalah Rm. Vincentius Suparman, Pr. , Fr. Deny Sulistiawan dan Bpk. V. Sudrajat(Ketua Bidang I). Hal ini dilakukan agar para anggota semakin mempunyai komitmen untuk bersama-sama mengembangkan komunitas lektor lebih bersungguh-sungguh dan sepenuh hati. Pelantikan lektor yang diadakan ini adalah yang kali pertama diadakan di Gereja St. FX. Kidul Loji. Semoga momentum ini bisa menjadi awal yang baik bagi para anggota lektor agar lebih giat dan bersemangat dalam melayani umat dalam perayaan Ekaristi.

Terimakasih kami ucapkan kepada Rm.Vincentius Suparman, Pr. , Fr. Deny Sulistiawan, dan Bpk V. Sudrajat atas bantuan, dukungan dan waktunya yang telah diberikan kepada kami selama persiapan pelantikan. Tak lupa kami ucapkan juga kepada Rm. B. Saryanto, Pr atas kesediaannya melantik kami. Semoga kami para anggota lektor makin diteguhkan dalam melayani jemaat dalam Ibadat.

*lektor in the photo style....

*Come on Romo...Frater...bergabung bersama kami...okey...one..two...three...

Proficiat bagi teman-teman anggota lektor :)
Mari kita layani Tuhan dengan penuh sukacita dan ikhlas hati.
Bagi teman-teman anggota lektor yang belum bisa dilantik jangan berkecil hati ya :) kalian semua masih tetap bisa bertugas.
Tetap semangat ya :)

Mugi Gusti tansah paring Berkah.
Amin

*(Artikel ini juga dimuat di majalah gereja Kidul Loji "kanopi" edisi khusus Paskah bulan April 2010 )


(Yogyakarta, April 2010)
 

Lektor Kidul Loji Yogyakarta © 2008. Design By: SkinCorner