Sabtu, 12 Juni 2010

Makrab Pesta Nama

"Lektor St. Bonifasius Kidul Loji, apa kabar ???" Luarrrrrrrr Biasaaaa......!!!

Begitulah sapaan ketua lektor kidul loji, mbak Rina pada sambutan yang beliau sampaikan pada Malam Keakraban dalam rangka Pesta Nama Santo pelindung lektor kidul loji, St. Bonifasius.

Awal bulan Juni ini, komunitas lektor kidul loji mengawali dengan kegiatan Malam Keakraban yang diadakan pada hari Sabtu, 05 Juni 2010 pukul 19.00 wib bertempat di Aula Pasturan Gereja Kidul Loji.

Mengapa ada malam keakraban ??
Mengapa dipilih tanggal 05 Juni ??

Pasti semua sudah tahu alasannya, bukan?
Malam Keakraban(makrab) diadakan memang bertujuan untuk lebih mengakrabkan anggota lektor satu sama lainnya. Namun, tidak hanya itu saja sebenarnya tujuan diadakan makrab ini. Ingin tahu lebih jauh...?? tetap baca artikel ini sampai selesai ya.... :D

*Persiapan sebelum acara dimulai..nyiapin "lappi" alias laptop buat nampilin slide...

*Jepret..jepret dulu ...

Tanggal 05 Juni adalah hari peringatan Santo Bonifasius, Uskup dan Martir. Nah, Santo Bonifasius adalah Santo Pelindung lektor kidul loji. Sungguh layak dan sepantasnyalah untuk kita semua anggota lektor kidul loji peringati :D
Upsss..malu donk, klo lektor ga tahu tanggal berapa peringatan Santo Pelindungnya...hehehe...

Nah, makanya pengurus mempunyai ide untuk mengadakan Malam Keakraban yang sejatinya tujuan utamanya untuk lebih jauh mengenal tentang St. Bonifasius dan spiritualitasnya yang pantas untuk kita smua teladani.

Dengan dihadiri kira-kira 22 orang, termasuk Mas Novi Eka siswa Mertoyudan yang baru Live In di Gereja Kidul Loji walau hanya 3 hari. Makasih atas kedatangannya ya..
Makrab berjalan lumayan meriah walau sederhana. Dalam acara ini diputar slide tentang foto-foto kegiatan lektor kidul loji sejak bulan september 2009 sampai saat ini. Dengan adanya "Kilas balik" pada kegiatan yang lalu ini, diharap bisa semakin menumbuhkan semangat para anggota agar senantiasa berpartisipasi dalam segala bentuk kegiatan yang diadakan.


*Pembawa acara kita... Ivan(kiri) dan Magnis(kanan)


*Sapaan sejenak dari Rm. Parman .... sayangnya hanya sejenak :(


*Bersama berbagi keceriaan dan jalin persaudaraan dalam sebuah lagu....


*Dengerin renungan apa bergaya ya.....mas Hari tuch....hehehe

Selain itu dalam kata sambutannya ketua Lektor, mbak Rina menyampaikan bahwa kita semua haruslah menjadi lektor yang "Luar Biasa". Lektor yang sungguh memiliki semangat pelayanan yang besar, sebagai ungkapan rasa syukur kita atas kebaikan yang telah diberikan Tuhan pada kita. Inilah ungkapan syukur kita, menjadi lektor yang sungguh peduli dan mempunyai rasa memiliki sehingga bersama-sama kita bisa memajukan komunitas ini.


*Diakon Deny sedang memberi renungan....


* Merenungkan spiritualitas St. Bonifasius...

Dalam Renungan yang disampaikan oleh Diakon Deny Sulistiawan dapat diambil intinya bahwa St. Bonifasius adalah seorang misionaris dan seorang yang mewartakan Injil dengan caranya sendiri. Hal ini yang sangat berkaitan dengan lektor sebagai "Pewarta Injil". Bahwa seorang lektor haruslah menyadari jati dirinya bahwa sudah semestinya dan otomatis diutus untuk mewartakan Sabda secara kongkret dalam cara hidupnya. Dan motivasi haruslah menjadi seperti ini "Saya harus mengubah cara hidup saya, bahwa saya diutus".
Spiritualitas St. Bonifasius yang sangat harus diimani dalam komunitas lektor kidul loji ini adalah bahwa Komunitas lektor kidul loji adalah komunitas yang membawa perutusan, yang mewartakan Sabda ditengah-tengah masyarakat melalui cara hidup kita masing-masing dan hidup kita harus berubah.
"Tidak banyak berkomentar, namun 1 hal baik didengarkan"
Semoga renungan yang telah disampaikan oleh Diakon Deny sangat menginspirasi seluruh anggota lektor dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari...Amin..amin..

* Sedang menjawab pertanyaan permenungan....wuih..pertanyaannya berat atu... :)


* Pungkas membagi pengalaman, motivasi bergabung dengan lektor...."Ingin bekerja di ladang Tuhan..udah punya cangkul belum ya...hehehe..."


Yang bikin acara lebih seru adanya "Kado Silang" lho. Masing-masing anggota membawa kado dibungkus koran seharga Rp. 5.000. Diakhir acara, dilakukan pembagian kado, ada yang dapet terong lho...hahaha..ada juga yang dikerjain bahwa bungkusannya besar padahal isinya cuman sampo hahaha

Makasih buat Diakon Deny, Mas DJ dan smua teman-teman atas keterlibatannya dalam acara Makrab ini.

Go Lektor ....Go Lektor....Go..go...go....

Yogyakarta, 05 Juni 2010

Santo Bonifasius, Uskup dan Martir


Tanggal Pesta Nama : 05 juni


Bonifasius berasal dari sebuah keluarga Angolsakson. Ia lahir pada tahun 680 di Crediton, Inggris, dari pasangan orang-tua yang Katolik. Namanya sejak kecil ialah Winfried. Pertemuan dengan para misionaris sudah dialaminya sejak masa kecilnya. Para misionaris ini biasanya singgah di rumah mereka dan bercerita banyak tentang pengalaman mereka di seberang Laut Utara. Cerita-cerita para misionaris ini membangkitkan dalam hati Bonifasius keinginan untuk mengikuti jejak mereka. Ketika meningkat dewasa, Bonifasius masuk biara di Nursling. Di biara ini, ia dididik dan dilatih untuk menjadi seorang rasul yang tangguh. Akhirnya ia berhasil ditabhiskan menjadi imam dan diutus ke Frisia. Tetapi karena bangsa Frank yang telah banyak menjadi Kristen adalah musuh orang Frisia, maka penyebaran Injil disini dilarang. Oleh karena itu, Winfried kemudian pergi ke Roma. Oleh Paus Gregorius II ( 715-731), ia diterima dengan baik dan diberi nama baru Bonifasius yang berarti “yang mujur”. Dari Roma Bonifasius diutus ketengah-tengah bangsa Jerman. Tugas perutusan yang berat dan berbahaya ini dijalankannya dengan setia. Di Jerman, Bonifasius pertama-tama pergi ke Hesse, kemudian ke Thuringia, Bavaria dan akhirnya ke Frisia. Para sahabatnya di Inggris mendukungnya dengan doa-doa, keperluan-keperluan altar dan gereja.

Atas permintaan Paus Gregorius II, ia sekali lagi pergi ke Roma pada tahun 722, dan disana ia ditabhiskan menjadi Uskup. Setelah itu, Bonifasius kembali ke Jerman sebagai utusan Sri Paus untuk melayani gereja disana. Ia mendirikan banyak gereja dan biara serta mengadakan pembaharuan hidup rohani umat dan para imamnya. Banyak misionaris baru, imam maupun suster, didatangkan dari Inggris. Dari antara misionaris-misionaris ini,terkenallah suster-suster: Tekla, Walburga dan Lioba serta dua orang imam yang kemudian menjadi orang kudus: Santo Lulus dan Santo Eobanus.

Untuk tetap memelihara hidup rohaninya, Bonifasius mempergunakan beberapa minggu dalam setahun untuk beristirahat dan berdoa di kota Fulda. Kota Fulda ketika itu menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Dengan cara ini, Bonifasius berkembang menjadi seorang uskup yang saleh dan suci. Pada usianya yang lanjut itu, ia sekali lagi pergi ke Frisia bersama beberapa imam untuk menerimakan Sakramen Krisma. Tetapi di daerah Dokum, Bonifasius bersama imam-imam itu diserang segerombolan orang-orang kafir. Para imam yang bersamanya dan orang-orang serani di tempat itu bertekad melawan serang itu. Melihat hal itu Bonifasius berkata: “Anak-anakku! Janganlah berperang! Hari yang sudah lama kutunggu dengan penuh kerinduan akhirnya tiba juga. Biarlah Tuhan berperang melawan mereka.” Bonifasius dengan para imam yang menyertainya dalam perjalanan itu dibunuh karena imannya, bersama-sama 53 orang serani. Peristiwa ini terjadi pada tahun 754. Kemudian jenazahnya dibawa ke Fulda. Bonifasius dikenal sebagai perintih pewartaan Injil di Jerman dan dihormati sebagai pelindung negeri Jerman.


Sekilas tentang Kisah Hidup St. Bonifasius yang menjadi pelindung Lektor kami.
Semoga bisa memberi inspirasi bagi para anggota lektor dan spiritualitas St. Bonifasius senantiasa ada dalam hati kami.


NB :
Maaf ya kalo gambarnya kurang bagus, habisnya susah banget browsing untuk ngedapetin gambar St. Bonifasius. Bagi yang punya lebih bagus, boleh donk di share :)
Makasih

Sumber : http://www.imankatolik.or.id
 

Lektor Kidul Loji Yogyakarta © 2008. Design By: SkinCorner